JK :Ekonomi Umat Islam
di Indonesia Lemah
SURABAYA
- Selasa, 28 Februari 2017, Transkrip Kuliah Umum Wakil Presiden Jusuf Kalla di
UNUSA (Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya) .
Dalam
kehadiran Wapres Jusuf Kalla ini membicarakan perekonomian yang akhir-akhir ini
sangat menyedihkan. Suatu Negara akan dihormati dan dihargai dengan kemajuan
perekonomiannya. Islam di Asia tenggara dan Indonesia jauh lebih baik dan aman
daripada Negara lain. Negara Indonesia mayoritas warga Negaranya adalah
beragama Islam.
Di
Indonesia yang sangat kaya dan miskin sebagaian besar beda agama. Jadi
kesenjangan bisa sangat berbahaya jika tidak diisi semangat untuk maju.
Keadilan tidak hanya berupa hadiah namun harus didapatkan.
"Di
bidang ekonomi kita akhir-akhir ini sering membaca statistik yang menyedihkan.
Disamping 1persen keluarga Indonesia menguasai 50 persen lebih kekayaan
Indonesia. Ada juga statistik 4 pengusaha besar Indonesia sama dengan kekayaan
100 juta orang miskin di Indonesia. Juga 100 orang kaya Muslim mungkin hanya
ada 10 orang di Indonesia". Ujar JK. (28/02/2017)
Jadi
dalam sisi ekonomi merupakan mayoritas dalam minoritas sehingga terjadi
kesenjangan yang mana sesuatu yang kurang mampu menjadi mampu.
"Tapi
intinya adalah bagaimana sebanyak mungkin generasi muda terjun di dunia usah.
Rasulullah SAW. sebelum kawin beliau berdagang dulu. Mestinya perdagangan itu
ditiru oleh generasi muda sekarang." ujar JK (28/02/2017)
Maka
generasi muda harus berpikir bagaimana meningkatkan kemampuan yang didasari
oleh semangat dan pengetahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar