Daur
Sampah Bungkus Kopi Jadi Baju, Siswi-Siswi Ini Raih Juara
Hambali/Okezone.com
Kampus
Jum'at, 9 Desember 2016 - 19:13 WIB
TANGSEL
- Memanfaatkan hasil daur ulang dari sampah bekas bungkus kopi kemasan,
sekelompok siswi ini berhasil meraih juara suatu even fashion show yang
berlangsung di sekolah International Stella Maris, Vatican Cluster, Sektor 8A,
Gading Serpong, Tangerang, Jumat (9/12/2016).
Siswi-siswi
tersebut adalah Nalika, Anabell, Kayra dan Ave. Meski masih duduk di bangku
kelas 5 tingkat dasar, namun improvisasi mereka untuk menjadikan barang sampah
menjadi sesuatu yang bernilai sungguh melampaui ide anak-anak seusianya.
Ketua
kelompok, Nalika menuturkan, ide untuk mendaur ulang bungkus kopi kemasan itu
murni muncul saat mengikuti acara Entrepreneur Day 2016, walaupun saat
pengerjaannya tetap ada guru yang membimbing dan mengarahkan.
Ketua
kelompok, Nalika menuturkan, ide untuk mendaur ulang bungkus kopi kemasan itu
murni muncul saat mengikuti acara Entrepreneur Day 2016, walaupun saat
pengerjaannya tetap ada guru yang membimbing dan mengarahkan.
"Kita
di sekolah sering diajarin sama guru-guru untuk berlatih memanfaatkan barang
bekas dan sampah yang ada di sekitar kita. Terus setelah diskusi dengan guru
pembimbing, akhinya kita putuskan buat pakaian dari bungkus kopi ini,"
ucap Nalika usai perlombaan.
Nampak
dari pakaian itu, sebagiannya dilapisi dengan beraneka merek bungkus kopi
kemasan. Untaian antara sisi depan dengan bagian belakang dirajut dengan
benang, kemudian disambung oleh bahan dasarnya yang berwarna merah-putih dan
hitam.
Head
Of School Stella Maris, Maria S. Santy menjelaskan, even bertema
"Gearing-Up Passion into Action" tersebut memang rutin digelar dengan
mengundang sekolah-sekolah lainnya untuk mengikuti berbagai kegiatan dan
perlombaan seperti seminar, fashion show, bazar dan hal lainnya.
"Tujuannya
itu, agar sejak dini anak-anak didik kami sudah terbiasa dengan kemampuan
entrepreneurnya. Sehingga mereka mampu tampil kreatif, baik dalam project
business idea atau business plan," terang Maria.
Lebih
lanjut, Maria pun berharap jika dinas terkait dari pemerintah daerah setempat
mau menyambut gaung entrepreneur cilik yang kini banyak dibina diberbagai
sekolah.
Sehingga
upaya melatih sejak dini soal kewirausahaan pada siswa-siswi tersebut tidak
terputus mata rantainya begitu kelak mereka tamat sekolah.
"Entrepreneur
itu kan nilainya pada penciptaan lapangan pekerjaan, jadi otomatis akan
membantu pemerintah. Kami berharap pemerintah setempat mau bekerjasama
menyambut antusiasme ini, sementara ini baru pihak swasta yang ikut
berpartisipasi," ungkapnya.
(sus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar