Rabu, 31 Mei 2017

5. Daur Sampah Bungkus Kopi Jadi Baju, Siswi-Siswi Ini Raih Juara

Daur Sampah Bungkus Kopi Jadi Baju, Siswi-Siswi Ini Raih Juara

Hambali/Okezone.com
Kampus Jum'at, 9 Desember 2016 - 19:13 WIB

 


TANGSEL - Memanfaatkan hasil daur ulang dari sampah bekas bungkus kopi kemasan, sekelompok siswi ini berhasil meraih juara suatu even fashion show yang berlangsung di sekolah International Stella Maris, Vatican Cluster, Sektor 8A, Gading Serpong, Tangerang, Jumat (9/12/2016).
Siswi-siswi tersebut adalah Nalika, Anabell, Kayra dan Ave. Meski masih duduk di bangku kelas 5 tingkat dasar, namun improvisasi mereka untuk menjadikan barang sampah menjadi sesuatu yang bernilai sungguh melampaui ide anak-anak seusianya.
Ketua kelompok, Nalika menuturkan, ide untuk mendaur ulang bungkus kopi kemasan itu murni muncul saat mengikuti acara Entrepreneur Day 2016, walaupun saat pengerjaannya tetap ada guru yang membimbing dan mengarahkan.
Ketua kelompok, Nalika menuturkan, ide untuk mendaur ulang bungkus kopi kemasan itu murni muncul saat mengikuti acara Entrepreneur Day 2016, walaupun saat pengerjaannya tetap ada guru yang membimbing dan mengarahkan.
"Kita di sekolah sering diajarin sama guru-guru untuk berlatih memanfaatkan barang bekas dan sampah yang ada di sekitar kita. Terus setelah diskusi dengan guru pembimbing, akhinya kita putuskan buat pakaian dari bungkus kopi ini," ucap Nalika usai perlombaan.
Nampak dari pakaian itu, sebagiannya dilapisi dengan beraneka merek bungkus kopi kemasan. Untaian antara sisi depan dengan bagian belakang dirajut dengan benang, kemudian disambung oleh bahan dasarnya yang berwarna merah-putih dan hitam.

Head Of School Stella Maris, Maria S. Santy menjelaskan, even bertema "Gearing-Up Passion into Action" tersebut memang rutin digelar dengan mengundang sekolah-sekolah lainnya untuk mengikuti berbagai kegiatan dan perlombaan seperti seminar, fashion show, bazar dan hal lainnya.
"Tujuannya itu, agar sejak dini anak-anak didik kami sudah terbiasa dengan kemampuan entrepreneurnya. Sehingga mereka mampu tampil kreatif, baik dalam project business idea atau business plan," terang Maria.
Lebih lanjut, Maria pun berharap jika dinas terkait dari pemerintah daerah setempat mau menyambut gaung entrepreneur cilik yang kini banyak dibina diberbagai sekolah.
Sehingga upaya melatih sejak dini soal kewirausahaan pada siswa-siswi tersebut tidak terputus mata rantainya begitu kelak mereka tamat sekolah.
"Entrepreneur itu kan nilainya pada penciptaan lapangan pekerjaan, jadi otomatis akan membantu pemerintah. Kami berharap pemerintah setempat mau bekerjasama menyambut antusiasme ini, sementara ini baru pihak swasta yang ikut berpartisipasi," ungkapnya.

(sus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar