Asyiknya Membaca dan Ngobrol di Hutan
Baca
Selasa, 23 May 2017 18:26 | Editor
: Suryo Eko Prasetyo
SANTAI: Dari kiri, Luthfi Luqmanul, Nugroho Datang, Virda
Febriyanti, Wahyu Syarifulloh membaca di Hutan Baca SMKN 1 Sidoarjo. (Arya
Dhitya/Jawa Pos/JawaPos.com)
Mengubah konsep perpustakaan bisa meningkatkan minat baca
siswa. Menambah fasilitas pelengkap lainnya juga dapat membuat siswa betah
berlama-lama di perpustakaan. Selain itu, hal tersebut bisa menunjang program
literasi yang tengah digalakkan.
PERUBAHAN itu sudah dilakukan SMKN1Sidoarjo, bahkan berbuah
manis. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur menetapkan
perpustakaan SMKN 1 Sidoarjo sebagai juara I lomba perpustakaan sekolah 2017
tingkat Provinsi Jatim.
Otomatis, SMKN1Sidoarjo ditunjuk mewakili Jawa Timur untuk
bersaing di tingkat nasional dalam lomba perpustakaan sekolah. ”Pada 15 Juni
mendatang, berkas untuk keperluan lombanya kami serahkan ke Jakarta,” ujar Waka
Kesiswaan SMKN 1 Sidoarjo Slamet Darwanto.
Perpustakaan SMKN 1Sidoarjo layak disebut terbaik se-Jatim.
Sebab, fasilitas dan program perihal perpustakaan terbilang lengkap. Bukunya
saja berjumlah 36.473 eksemplar. Jumlah itu belum termasuk puluhan mading dan
papan ajakan gemar membaca yang ditempel di lingkungan sekolah. ”Yang jadi
andalannya adalah hutan baca,” tutur Slamet.
Kelola Perpustakaan Dengan... (Grafis: Andrew/Jawa
Pos/JawaPos.com)
Lokasinya berada di lahan seluas 425 meter persegi di timur
gedung perpustakaan. Terdapat delapan gazebo lengkap dengan puluhan kursi. Saat
jam istirahat, hutan tersebut jadi pilihan siswa untuk nongkrong. Sambil makan
snack, berteduh, maupun ngobrol dengan teman yang lain, para siswa bisa membaca
buku.
Biasanya, buku bacaan ringan seperti novel dan komik laris
dipinjam. ”Hampir setiap jam istirahat ke sini, sukanya sih pinjam komik,”
ungkap Nugroho Datang, siswa kelas X Listrik 1 saat ditemui di gazebo paling
utara Senin (22/5).
Selain hutan baca, ada Ruang Audiovisual dalam gedung
perpustakaan. Ruang itu berkapasitas 30 orang dilengkapi dengan akses internet,
televisi kabel, dan hometheater. Biasanya, ruang tersebut digunakan untuk
diskusi buku, nonton film, dan presentasi karya. Bagi pengunjung perpustakaan,
ada pula layanan peminjaman tablet dan laptop.
Ada tempat khusus yang disebut technologycorner yang
melengkapi sarana itu. ”Tersedia 32 buah tablet dan 45 laptop yang bisa
dipinjam,” terang Kepala Perpustakaan SMKN 1 Sidoarjo Zia Nailillah.
Bukan hanya itu. Ada juga entrepreneurcorner yang mengisi
perpustakaan. Tempat tersebut semacam kafe, tapi di dalamnya terdapat
perpustakaan. Raknya tidak berisi makanan saja, tapi juga beragam koleksi buku.
”Sambil nyemil sambil baca,” kata Zia.
Program itu merupakan hasil kerja sama dengan guru
kewirausahaan. Jadi, produk yang dijual adalah produk buatan siswa.
Masih di dalam perpustakaan, ada pula batik corner. Isinya,
koleksi beragam pakaian dan kain batik lengkap dengan buku-buku tentang batik.
Mulai teknik membatik hingga gambar-gambar model batik. ”Rabu (19/5) ada
ibu-ibu PKK Kelurahan Sidoklumpuk yang belajar di batik corner,” terang Zia.
Ada pula community corner. Yakni, spot yang bisa digunakan
untuk tempat kumpul komunitas dari dalam maupun luar sekolah. Lokasi tersebut
bisa berguna untuk rapat maupun workshop. ”Dulu pernah ada yang menggunakannya
untuk membahas cyber techno di sini,” papar Zia.
Selain di perpustakaan, hampir seluruh ruangan di sekolah
terdapat pojok baca. Ada di 36 kelas, ruang tata usaha, lobi, bahkan tujuh
bengkel di sana sudah dilengkapi pojok baca. ”Pojok baca tiap kelas itu juga
dilombakan setiap enam bulan sekali, harus bersaing antarkelas,” terang Zia.
Setiap tahun, SMKN 1 Sidoarjo memilih duta baca baru. Saat
ini ada 60 anak yang menjadi duta baca. Salah satu tugas mereka adalah membantu
mengelola perpustakaan. Misalnya, mereka menjadi admin pada hutan baca maupun
menjadi penanggung jawab setiap pojok baca.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, ada program
Pustakawan Mengajar. Mereka bertugas membantu mengajar ke sekolah lain maupun
kepada masyarakat. Misalnya, membantu mengisi materi tentang teknik resensi
buku. ”Ini sudah ada mobil perpustakaan juga. Tinggal launching, nanti bisa
membantu pustakawan mengajar ke berbagai lokasi,” terang Slamet Darwanto.
(uzi/c25/ai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar